Mencegah Pneumonia Pada Anak-Anak
Pneumonia Pada Anak sering terjadi terutama ketika daya tahan tubuh anak sedang menurun. Menurut UNICEF, pneumonia menjadi salah satu penyakit yang mengancam anak-anak. Ada sekitar 155 juta kasus pneumonia anak setiap tahun di dunia.
Pneumonia suatu bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Infeksi tersebut terjadi akibat alveoli tidak bekerja secara maksimal ketika mengisi udara di paru-paru, yang kemudian akan menyebabkan sulitnya bernapas karena oksigen yang masuk sangat terbatas.
Dalam banyak penelitian menyebutkan bahwa pneumonia pada anak disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu : Haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan Streptococcus pneumoniae. Kedua bakteri ini juga dapat menyebabkan meningitis akut (infeksi pada selaput yang menutupi otak) pada anak-anak.
Upaya pencegahan merupakan komponen strategis dalam pemberantasan pneumonia pada anak terdiri atas pencegahan melalui imunisasi dan upaya pencegahan non-imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang meliputi imunisasi DPT dan campak yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita akibat pneumonia. Hal ini dapat dimengerti karena campak, pertusis daan juga difteri bisa juga menyebabkan pneumonia pada anak atau merupakan penyakit penyerta pada pneumonia balita. Di samping itu, sekarang telah tersedia vaksin Hib dan vaksin pneumokokus konjugat untuk pencegahan terhadap infeksi bakteri penyebab pneumonia dan penyakit berat lainnya seperti meningitis.
Selain kesulitan dalam bernapas, batuk rejan merupakan salah satu gejala umum pneumonia pada anak ketika ia terserang pneumonia. Pneumonia dapat diobati secara efektif dengan antibiotik. Namun dalam kasus pneumonia yang lebih lanjut, pengobatan bisa dilakukan melalui metode sinar-X. Pneumonia pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara.
Dalam banyak penelitian menyebutkan bahwa pneumonia pada anak disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu : Haemophilus influenzae tipe b (Hib) dan Streptococcus pneumoniae. Kedua bakteri ini juga dapat menyebabkan meningitis akut (infeksi pada selaput yang menutupi otak) pada anak-anak.
Upaya pencegahan merupakan komponen strategis dalam pemberantasan pneumonia pada anak terdiri atas pencegahan melalui imunisasi dan upaya pencegahan non-imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI) yang meliputi imunisasi DPT dan campak yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita akibat pneumonia. Hal ini dapat dimengerti karena campak, pertusis daan juga difteri bisa juga menyebabkan pneumonia pada anak atau merupakan penyakit penyerta pada pneumonia balita. Di samping itu, sekarang telah tersedia vaksin Hib dan vaksin pneumokokus konjugat untuk pencegahan terhadap infeksi bakteri penyebab pneumonia dan penyakit berat lainnya seperti meningitis.
Selain kesulitan dalam bernapas, batuk rejan merupakan salah satu gejala umum pneumonia pada anak ketika ia terserang pneumonia. Pneumonia dapat diobati secara efektif dengan antibiotik. Namun dalam kasus pneumonia yang lebih lanjut, pengobatan bisa dilakukan melalui metode sinar-X. Pneumonia pada anak dapat dicegah dengan beberapa cara.
Mencegah Pneumonia Pada Anak
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Hal tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan gizi yang cukup serta membangun kekebalan alami terhadap bakteri maupun virus
Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Hal tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan gizi yang cukup serta membangun kekebalan alami terhadap bakteri maupun virus
Memberikan vaksin yang disarankan oleh dokter dalam satu tahun pertama kelahiran
Menjaga kebersihan lingkungan
Membiasakan anak untuk hidup sehat seperti tidak jajan sembarangan dan mencuci tangan sebelum makan.
Demikian artikel tentang mencegah pneumonia pada anak, semoga dengan mengetahui pencegahan pneumonia pada anak. Setiap diri kita bisa mencegah penyakit pneumonia menjangkiti anak-anak kita.
Posting Komentar